Thursday, September 5, 2013

AKU TENANG DIPELUK SANG HUJAN

Hujan.

Lebat. Deras.

Aku membiarkan tubuhku ditimpa hujan dan kesejukan. Ku mahu mengurangkan api kemarahan yang sedang marak dalam jiwa. Ku mahu kemarahan itu reda dan hilang bilamana dicurahi sang hujan. Ku mahu akalku kembali menguasai diri, menggantikan kemarahan dan emosi.

Aku seorang pendiam, dan penyendiri, dan aku tenang bila aku diam dan terasing.

Bilamana aku berlutut ke tanah memegang tongkat gembala, bilamana hujan deras membasahi tubuhku, bilamana titisan hujan menggenap ke seluruh wajahku dan bertaut di dagu, bilamana aku tunduk diam sediam diamnya, dan bilamana aku bersendirian tanpa ada yang memerhati -

saat itulah ketenangan menjalar ke seluruh urat sarafku. Padamlah api kemarahan berganti kekosongan berganti ketenangan berganti syukur pada Tuhan kerana memberikan aku ruang untuk saat saat sebegitu.

Saat itulah aku rasa diri aku menjadi yang sebenarnya.

Hening...

Roh...

Kala sang gembala dipeluk sang hujan.

Itulah aku...






No comments:

Post a Comment